Selasa, 18 Juni 2019

Initiative burger tugas kewirausahaan (tugas 4)

Initiative burger tugas kewirausahaan (tugas 4)
Initiative burger tugas kewirausahaan (tugas 3)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Burger telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Bermula dari pedagang asal
Timur Tengah yang menikmati daging kambing cincang di salah satu restoran di
Hamburg, Jerman. Hamburg kala itu adalah pusat perdagangan dan juga sebagai
tempat berkumpulnya para pedagang asal Arab (Hardiman, 2011).
Burger sangat
populer hingga kini, penggemarnya tidak sedikit. Tua muda, kecil dewasa, menyukai
burger. Karena itu, banyak orang yang menjadikan burger sebagai salah satu
komoditas dalam usaha jasa boga. Dan ternyata burger juga bisa membuat orang kaya
raya, karena bisnis ini sangat menjanjikan dan sudah menjadi makanan berbagai
kalangan karena banyak dijual oleh jaringan restoran cepat saji atau kafe-kafe, bahkan
burger saat ini sudah lazim dijajakan di sekolah-sekolah menggunakan gerobak sepeda
atau stand semi permanen (Sarwono, 2010).
Konsumsi burger di seluruh dunia amat populer karena l yang lezat,
bergizi, dan praktis. Seiring dengan perkembangan zaman, burger diolah secara
inovatif, sekarang ini kita kenal rice burger yang berasal dari Jepang yang mengganti
roti dengan nasi yang dicetak bulat lalu tengahnya diberi daging, sayuran, dan saus.
Ada juga tofu burger, yaitu mengganti daging dengan tahu pada isian burger.
Tentunya masih banyak kreasi-kreasi lainnya, misalnya mengganti daging dengan
udang, cumi, tuna, dan lainnya.

1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan diteliti adalah
bagaimana pengaruh penggunaan daging kambing serta rempah khas nusantara sebagai bahan dasar pembuatan isian burger terhadap komposisi
zat gizi dan daya terimanya.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pengaruh penggunaan daging kambing serta rempah khas nusantara sebagai bahan dasar pembuatan isian burger terhadap komposisi zat gizi dan
daya terimanya.
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui perbandingan komposisi zat gizi isian burger dengan bahan dasar  daging kambing serta rempah khas nusantara dengan daging sapi.
2. Mengetahui daya terima masyarakat terhadap isian burger dengan daging kambing serta rempah khas nusantara sebagai bahan dasar
pembuatan isiannya dilihat dari indikator warna, rasa, aroma, dan tekstur.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penetitian ini adalah:
1. Memberikan informasi kepada masyarakat dan produsen tempe beberapa jenis
tempe berbahan dasar daging kambing dan rempah.
2. Sebagai salah satu cara mengoptimalkan pemanfaatan bahan pangan lokal
sebagai salah satu realisasi diversifikasi pangan.
3. Memberikan alternatif pengolahan tempe sebagai penganan yang tidak kalah
saing dengan penganan populer asal mancanegara.
4. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai alternatif jajanan sehat dan dibuat di rumah dan dikonsumsi semua
kalangan.
5. Memberikan informasi kepada produsen makanan, terutama makanan cepat
saji mengenai inovasi pembuatan burger yang berbahan dasar pangan lokal.

Initiative burger tugas kewirausahaan (tugas 3)

Initiative burger tugas kewirausahaan (tugas 3)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Burger telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Bermula dari pedagang asal
Timur Tengah yang menikmati daging kambing cincang di salah satu restoran di
Hamburg, Jerman. Hamburg kala itu adalah pusat perdagangan dan juga sebagai
tempat berkumpulnya para pedagang asal Arab (Hardiman, 2011).
Burger sangat
populer hingga kini, penggemarnya tidak sedikit. Tua muda, kecil dewasa, menyukai
burger. Karena itu, banyak orang yang menjadikan burger sebagai salah satu
komoditas dalam usaha jasa boga. Dan ternyata burger juga bisa membuat orang kaya
raya, karena bisnis ini sangat menjanjikan dan sudah menjadi makanan berbagai
kalangan karena banyak dijual oleh jaringan restoran cepat saji atau kafe-kafe, bahkan
burger saat ini sudah lazim dijajakan di sekolah-sekolah menggunakan gerobak sepeda
atau stand semi permanen (Sarwono, 2010).
Konsumsi burger di seluruh dunia amat populer karena rasanya yang lezat,
bergizi, dan praktis. Seiring dengan perkembangan zaman, burger diolah secara
inovatif, sekarang ini kita kenal rice burger yang berasal dari Jepang yang mengganti
roti dengan nasi yang dicetak bulat lalu tengahnya diberi daging, sayuran, dan saus.
Ada juga tofu burger, yaitu mengganti daging dengan tahu pada isian burger.
Tentunya masih banyak kreasi-kreasi lainnya, misalnya mengganti daging dengan
udang, cumi, tuna, dan lainnya.

1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan diteliti adalah
bagaimana pengaruh penggunaan daging kambing serta rempah khas nusantara sebagai bahan dasar pembuatan isian burger terhadap komposisi
zat gizi dan daya terimanya.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pengaruh penggunaan daging kambing serta rempah khas nusantara sebagai bahan dasar pembuatan isian burger terhadap komposisi zat gizi dan
daya terimanya.
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui perbandingan komposisi zat gizi isian burger dengan bahan dasar  daging kambing serta rempah khas nusantara dengan daging sapi.
2. Mengetahui daya terima masyarakat terhadap isian burger dengan daging kambing serta rempah khas nusantara sebagai bahan dasar
pembuatan isiannya dilihat dari indikator warna, rasa, aroma, dan tekstur.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penetitian ini adalah:
1. Memberikan informasi kepada masyarakat dan produsen tempe beberapa jenis
tempe berbahan dasar daging kambing dan rempah.
2. Sebagai salah satu cara mengoptimalkan pemanfaatan bahan pangan lokal
sebagai salah satu realisasi diversifikasi pangan.
3. Memberikan alternatif pengolahan tempe sebagai penganan yang tidak kalah
saing dengan penganan populer asal mancanegara.
4. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai alternatif jajanan sehat dan dibuat di rumah dan dikonsumsi semua
kalangan.
5. Memberikan informasi kepada produsen makanan, terutama makanan cepat
saji mengenai inovasi pembuatan burger yang berbahan dasar pangan lokal.

Minggu, 28 April 2019

Initiative burger tugas kewirausahaan (tugas 2)

Hamburger (atau seringkali disebut dengan burger) adalah sejenis makanan berupa rotiberbentuk bundar yang diiris dua dan ditengahnya diisi dengan patty yang biasanya di ambil dari daging, kemudian sayur-sayuranberupa seladatomat dan bawang bombay. Sebagai sausnya, burger diberi berbagai jenis saus seperti mayonessaus tomat dan sambal serta mustard. Beberapa varian burger juga dilengkapi dengan kejuasinan, serta bahan pelengkap lain seperti sosis dan ham.

Minggu, 14 April 2019

Initiative Burger tugas Kewira usahaan (progress 1)


Visi Perusahaan :
” Mewujudkan Initiative Burger sebagai pencetus makanan dengan inisiatif berwawasan internasional ”.
Misi Perusahaan :
  • Mengutamakan kualitas dalam hal apapun yang dilakukan (pelayanan) dan disajikan (makanan).
  • Mengembangkan inovasi-inovasi baik dalam produk maupun pelayanan.
  • Menumbuhkan ketrampilan dan pengetahuan karyawan guna mencapai performa operasional yang maksimal.
  • Mengembangkan usaha di beberapa tempat yang strategis untuk menjadi restoran terbaik di Indonesia.
Strategi Perusahaan :
Strategi yang tepat untuk diterapkan adalah strategi bertahan dan memelihara.
  • Penetrasi pasar, yang terdiri dari melakukan penyegaran terhadap brand image, penerapan format bisnis waralaba, melakukan promosi-promosi aktif dan mengembangkan pola kemitraan.
  • Pengembangan produk. Termasuk dalam strategi ini adalah meningkatkan kualitas produk dan layanan, terus melakukan modifikasi dan pencarian varian-varian sate, mengembangkan menu sehat, dan menciptakan suasana makan yang menyenangkan.
  • Pengembangan Karyawan yang tersusun atas strategi-strategi peningkatan keterampilan dan kemampuan karyawan dan pengembangan sistem reward.

Selasa, 08 Januari 2019

Perjuangan Melawan JERAWAT Hingga Tuntassssss


Syarat Menjadi Nggota Kopassus. Ada yang Berani??

Syarat menjadi anggota KOPASSUS, ada yang berani?



Artinya adalah, sehebat apapun sebuah pasukan kalau terusmenerus harus berada di medan perang yang sama, pastilah akan mengalami kerugian. Menurut Sun Tzu II, kalaupun menang tentulah ditebus dengan kerugian yang amat perih. Kuncinya adalah, para jenderal yang mengirim serdadu ke medan perang haruslah memperhitungkan kelelahan fisik dan mental yang akan melanda pasukan. Mencapai batas maksimum ketahanan manusia, itulah yang ingin dikejar di depo-depo pendidikan prajurit komando. Prajurit ditempa dengan sangat ganas sampai ia merasakan kesakitan yang tidak pernah terbayangkan olehnya. Ada pihak menyebutnya tidak manusiawi.

Syarat menjadi anggota KOPASSUS, ada yang berani?

Tapi apakah perlakuan yang akan diterima seandainya ia tertangkap musuh akan lebih manusiawi? Tidak hanya dilatih menghadapi siksaan musuh, juga menghadapi pertempuran lama dan melelahkan seperti yang dikhawatirkan Sun Tzu II. Kopassus saat ini memiliki dua grup tempur berseragam (Parako): Grup 1 di Jakarta dan Grup 2 di Kartosuro, Solo. Sam lagi disebut Grup 3 Sandi Yudha yang tak lain blue jins soldiers serta makin lengkap dengan Satuan 81 Penanggulangan Teror. Setingkat dengan keempat unit adalah Pusat Pendidikan Kopassus di Batujajar. Kelima satuan ini dipimpin perwira berpangkat kolonel.

Syarat menjadi anggota KOPASSUS, ada yang berani?
Keterpampilan lempar pisau bukan urusan mudah. Dalam kondisi terdesak, keahlian ini bisa sangat berguna melumpuhkan musuh.

Grup 1 memiliki karakter keras, cepat dan militan. Karakter yang menjadi identitas satuan ini merupakan warisan dari senior pendahulu. Karakter itu terus dipertahankan dari generasi ke generasi hingga akhirnya menjadi trade mark satuan. Sebagai satuan tempur, Grup 1 sangat lah ideal. Semua anggota tinggal di komplek markas yang terawat dengan baik. Fasilitas latihan sangat memadai. Mulai dari dari halang rintang, hutan, kolam renang, menara, lapangan tembak 600 dan 300 meter, lapangan tembak pistol serta sebuah lapangan tembak bulat 15 meter. Lapangan ini digunakan untuk mengasah kemampuan tembak reaksi. Ketika COMMANDO melakukan peliputan, fasilitas CQB (close quarter battle) tengah dibenahi. Untuk menjawab kebutuhan gerak cepat, tersedia tiga heli pad. Lalu jika ditelusuri track yang mengitari markas di samping pagar pembatas, panjangnya 5,5 kilometer. Jalanan ini biasa digunakan untuk jogging tiap senin dan tanggal 17.
Syarat menjadi anggota KOPASSUS, ada yang berani?
Demo beladiri wushu Grup 1 saat HUT Kopassus 2005

Syarat ketat
Syarat menjadi anggota KOPASSUS, ada yang berani?

Ada beberapa tahapan yang mesti dilalui bagi warga negara Republik Indonesia untuk menjadi prajurit Kopassus. Secara umum harus lulus pendidikan pembentukan sesuai tingkatan. Mulai dari Secata (Sekolah Calon Tamtama), Secaba (Sekolah Calon Bintara), Sepa PK (Sekolah Pembentukan Prajurit Karir) dan Akademi Militer. Setelah lobos dari saringan penerimaan, mereka melanjutkan ke tahap pendidikan kecabangan, pendidikan para dasar, latihan komando selama tujuh bulan yang berakhir dengan pembaretan di Nusakambangan. Setelah di satuan akan ditambahkan dengan materi spesialisasi dasar.

Bagi yang melewati pintu masuk dari Sepa PK dan Akademi Militer, pendidikan para dan komando baru dilakukan setelah dilantik sebagai perwira. Pendidikan komando bertujuan untuk mendidik dan mengembangkan kemampuan prajurit Kopassus sehingga mampu baik secara individu dan kelompok melaksanakan operasi komando.

Syarat menjadi anggota KOPASSUS, ada yang berani?
Syarat menjadi anggota KOPASSUS, ada yang berani?

Dalam proses rekrutmen, Kopassus menerapkan standar di atas rata-rata. Dari postur tubuh saja, minimal 168 sentimeter. Bahkan era Prabowo Subijanto pernah mencapai 170 sentimeter. Penerapan standar tinggi ini tentu dengan maksud untuk mendapatkan sosok prajurit yang tangguh dan berwibawa. Dari semua tahapan pendidikan di atas, materi komando diakui paling berat. Namun justru dari sinilah awalnya pembentukan prajurit individu seperti yang dibutuhkan Kopassus sebagai komando tempur. Kenyataannya walau seberat apapun, toh generasi muda tetap berduyun-duyun mengikuti seleksi penerimaan anggota Kopassus. Ada kebanggaan memang ketika baret merah melekat di kepala.

Syarat menjadi anggota KOPASSUS, ada yang berani?
Membaca jejak musuh. Dengan keahliannya. Parako bisa menduga kapan posisi itu ditinggal musuh.

Adalah Mayor Inf Sarwo Edhi Wibowo yang banyak membawa angin perubahan dalam pendidikan komando. Komandan ke 4 ini menata materi pendidikan lebih sistematis dan terarah sesuai kebutuhan. Termasuk mencari daerah latihan Akhir dari penyempurnaan adalah ditetapkannya tahapan pendidikan komando: Tahap Basis, Gunung dan Hutan serta Tahap Pendaratan Laut.

Syarat menjadi anggota KOPASSUS, ada yang berani?

Kecepatan reaksi tidak hanya harus mampuni di medan lapang. Kadang di sela semak belukar, prajurit Parako harus bisa bergerak cepat dengan senjata mengarah kedepan untuk mengejar musuh yang lari. ketika sesi foto ini dibuat, fotograper COMMANDO sempat kelabakan mengikuti gerak pasukan yang terlalu cepat. Mengejar komposisi pas, kecepatan dan posisi pasukan, itulah susahnya.

Waktu pendidikan ditetapkan selama 20 minggu. Periode pelatihan dibagi atas Latihan Dasar Komando (10 minggu), Gunung dan Hutan (enam minggu) dan Pendaratan Laut (empat minggu). Dalam ketiga tahapan ini, siswa komando menerima 63 materi pelajaran seperti teknik tempur, baca peta, pionir, patroli, survival, naik gunung serta pendaratan dengan kapal motor dan pendaratan amfibi. Pada masa setelah itu, waktu pendidikan mengalami peningkatan menjadi 22 minggu.

Malah karena kebutuhan organisasi dan lapangan yang terns meningkat, tahun 1991 waktu pendidikan menjadi 28 minggu. Para petinggi di Mako Kopassus terus berupaya mengupgrade kemampuan dan keterampilan prajurit. Maka diciptakanlan 28 jenis pendidikan dan kursus untuk mempertajam kemampuan. Mulai dari pendidikan sandi yudha, kursus pelatih komando, kursus pelatih sandi yudha, kursus pelatih para, kursus pelatih free fall, kursus jump master dan kursus pandu udara (path finder).

Hingga pertengahan 1990-an, Kopassus akhirnya mencapai pertumbuhan terbesarnya. Dari tiga grup dikembangkan menjadi lima grup. Kebutuhan personel meningkat dengan cepat. Ujungujungnya yang kelimpungan adalah Pusdik Passus. Untuk mengakalinya, akhirnya gelombang pendidikan yang sebelumnya sekali setahun dijadikan dua kali. Dan untuk memberikan jeda refreshing kepada Pusdik, waktu pendidikan dikurangi menjadi 20 minggu dengan tidak mengurangi materi. Artinya terjadi pemadatan materi. Dalam crash program ini calon prajurit diambilkan dan sejumlah Kodam serta werving internal di setiap grup Setelah kebutuhan terpenuhi, pendidikan komando kembali menjadi 28 minggu setahun sekali.

Syarat menjadi anggota KOPASSUS, ada yang berani?

Paket ini masih dipertahankan hingga hari ini. Pendidikan komando diakhiri di Nusakambangan. Sebelum acara pembaretan, selalu diadakan demo penutup dari siswa komando yang disaksikan para undangan dan keluarga siswa. Kopassus menyebut demo saat matahari terbit ini dengan Seruko (Serangan Regu Komando). Setelah menyelesaikan pendidikan komando dan para dasar serta berhak menyandang brevet komando dan baret merah, saatnya berdinas pun dimulai.

Prajurit-prajurit baru itu disebar di Grup 1 dan 2. Di Grup, pada tahap awal mereka akan melaksanakan orientasi untuk mendapatkan gambaran tugas, nilainilai dan tradisi satuan barunya. Baru setelah itu dibawah pembinaan Grup, mereka menerima beberapa materi latihan. Baik untuk meningkatkan kemampuan, setidaknya memelihara kualifikasi yang sudah diperoleh. Tuntutan selama di Grup adalah setiap prajurit minimal hams mengikuti saw kali tugas operasi. Tuntutan ini adalah syarat mutlak apabila salah sam dari mereka dipromosikan ke Sat 81 atau Grup 3.

Pada masa menunggu sebelum tugas operasi turun, prajurit diberi pendidikan lanjutan. Yaitu pendidikan spesialisasi dan pendidikan khusus di Sekolah Pertempuran Khusus (Sepursus).

Sepursus diselenggarakan di Pusdik Passus, Batujajar. Kemampuan yang akan dikuasai ini sangat menunjang dalam operasi komando. Karena beroperasi dalam tim-tim kecil dengan menerapkan teknik-teknik unconventional warfare, pertempuran yang dilakukan memang tidak keroyokkan. Perebutan, pengepungan, pencidukan, penyekatan atau penculikan tokoh musuh, adalah jenis pertempuran yang tidak sembarangan.

Syarat menjadi anggota KOPASSUS, ada yang berani?
Meluncur dari tower, adalah kemampuan standar yang harus dimiliki. Kekuatan tangan dan bahu, jadi kunci.

Untuk itulah, materi-materi di Sepursus diarahkan kepada kebutuhan tugas. Meliputi PJD (Pertempuran Jarak Dekat), perang kota, gerilya lawan gerilya, selam militer dan antiteror. Selain Sepursus, prajurit juga diharuskan mengikuti pendidikan spesialisasi. Jika Sepursus difokuskan untuk level kelompok tempur, maka pendidikan spesialisasi adalah kecakapan individu untuk mendukung kelompok tempur. Kopassus menggunakan istilah regu untuk kelompok tempur terkecilnya yang berkekuatan 10 orang.

Syarat menjadi anggota KOPASSUS, ada yang berani?
Sniper Accuracy International 7,62 milimeter. Pada kenyataannya, sniper ini jarang dibawa regu. Kelincahan gerak di hutan, jadi pertimbangan kenapa sniper ini jarang dibawa. Kecuali penugasan sangat khusus.

Pendidikan komando
Melelahkan dan meruntuhkan mental. Itulah kesimpulan akhir dan pendidikan komando. Ada yang kuat, setengah kuat dan yang gagal di tengah jalan. Penilaian akhir pendidikan komando dilakukan secara akumulatif dari puluhan materi yang diberikan. Dari penilaian itu akan terlihat kecenderungan, kelebihan dan kekurangan seorang prajurit. Peserta gagal biasanya karena sakit.

Syarat menjadi anggota KOPASSUS, ada yang berani?

Standar selama pendidikan di atas rata-rata. Kalau nilai jasmani di satuan lain minimal 61, Kopassus menerapkan angka 70. Nilai yang sama untuk menembak. Yang berat juga dalam urusan jasmani adalah renang nonstop 2.000 meter dan renang ponco menyeberangi selat dari Cilacap ke Nusakambangan.

Syarat menjadi anggota KOPASSUS, ada yang berani?
Unit PJD dengan kendaraan khusus Land Rover dilengkapi senapan berat CIS 12,7 milimeter

Setidaknya ada dua materi yang bikin bulu kuduk merinding dalam tahap Perang Hutan. Yaitu Pelolosan dan Kamp Tawanan Sebagian prajurit Kopassus yang ditanya soal dua materi ini hanya bisa tersenyum tipis sambil melirik COMMANDO. “Berat, berat sekali tapi harus dilalui apapun yang akan terjadi,” aku seorang prajurit Grup 1.

Syarat menjadi anggota KOPASSUS, ada yang berani?

Pelolosan diawali dengan dilepasnya siswa satu demi satu di sebuah tempat di Nusakambangan. Dalam hitungan tertentu, is harus tiba di save house di pantai Permisan. “Kalau ditarik garis, itu dari ujung ke ujung pulau hingga berakhir di Permisan,” jelas Kapten Inf Agus Widodo, Perwira Seksi Intel Grup 1. Pelolosan dimulai pukul 7 pagi hingga paling lambat memasuki save house pukul 10 malam.

Syarat menjadi anggota KOPASSUS, ada yang berani?

Setelah dilepas instruktur, siswa yang tidak dibekali apapun itu hams mampu menembus segala rintangan selama di perjalanan. Rintangan baik dari alam atau rekaan para instruktur. Rekaan instruktur bisa berupa tembakan atau dikejar sampai tertangkap. “Kami harus berupaya agar tidak tertangkap, karena tertangkap sama saja gagal melaksanakan tugas,” kata Agus. Apa jadinya kalau tertangkap? Bayangkan saja perang sungguhan ketika seorang tentara musuh tertangkap. Dimasukkan ke dalam tahanan lalu diinterogasi dan disiksa sampai buka mulut. Gebukan, tendangan, hantaman benda keras dan sejumlah siksaan lainnya yang mungkin tidak bisa disebutkan, hams diterima bagi yang tertangkap. Katanya sejumlah tentara asing mengakui bahwa materi ini tidak manusiawi. Menurut Kapten Agus, latihan ini membuat mereka betul-betul sadar ancaman yang bisa saja diterima dalam sebuah pertempuran.

Selesai Pelolosan, berikutnya sudah menunggu materi Kamp Tawanan Jika di Pelolosan hanya yang tertangkap merasakan siksaan sebagai tawanan, maka di Kamp Tawanan seluruh siswa merasakannya. Selama tiga hari tiga malam, siswa merasakan beratnya menjadi tawanan perang. Walau semua jenis siksaan fisik ini sudah ditentang lewat Konvensi Jenewa, namun siapa bisa menjamin tidak akan terjadi. Contoh paling aktual lihat saja penyiksaan tawanan Irak di Baghdad Correctional Facility yang dulunya Penjara Abu Ghraib oleh tentara Amerika Serikat tahun 2004.

Sumber : https://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000015046756/syarat-menjadi-anggota-kopassus-ada-yang-berani/


Pengetahuan yang Akan Mengubah Hidupmu

AYA MENGINGINKAN SELURUH DUNIA PLUS 5%



Fabian sangat bahagia karena dia akan menyampaikan sebuah pidato ke masyarakat besok. Dia selalu menginginkan ke kay aan dan kekuasaan dan sekarang impiannya akan segera menjadi kenyataan. Dia adalah seorang tukang emas, mengukir emas dan perak menjadi perhiasan, tetapi semakin lama semakin tidak puas karena harus bekerja keras dalam hidupnya. Fabian menginginkan kesenangan, dan juga tantangan, dan sekarang rencana barunya siap untuk dimulai.


Selama puluhan generasi, masyarakat terbiasa dengan sistem perdagangan barter. Seseorang akan menghidupi keluarganya dengan memproduksi semua yang mereka butuhkan ataupun mengkhususkan diri dalam perdagangan produk tertentu. Kelebihan dari yang dia produksi, akan dia tukarkan dengan kelebihan barang lain yang diproduksi orang lain.

Pasar setiap hari ramai dan bersemangat, orang-orang berteriak dan melambaikan dagangannya. Sebelumnya pasar adalah tempat yang menyenangkan, tetapi sekarang jumlah orang terlalu banyak, pertengkaran pun semakin banyak. Tidak ada lagi waktu untuk ngobrol dan bercanda, sebuah sistem yang lebih baik mulai diperlukan.


Secara umum, orang-orang relatif bahagia, dan mereka menikmati buah dari hasil kerja keras mereka.

Di setiap komunitas dibentuk sebuah pemerintahan yang sederhana yang tugasnya menjaga agar kebebasan dan hak setiap anggota masyarakat dilindungi dan untuk memastikan bahwa tak seorang pun akan dipaksa untuk melakukan hal yang tidak dia inginkan oleh siapapun juga.


INI ADALAH TUJUAN SATU-SATUNYA DARI PEMERINTAH (GOVERNMENT) DAN SETIAP ANGGOTA PEMERINTAH DIPILIH SECARA SUKARELA OLEH ANGGOTA KOMUNITAS YANG ADA.

Namun, ada masalah yang tidak bisa mereka selesaikan di perdagangan pasar sehari-hari… Apakah sebelah pisau senilai dengan dua keranjang jagung? Apakah seekor kerbau lebih berharga dari seekor ayam…? Orang-orang menginginkan sistem yang lebih baik.

Fabian mengiklankan diri kepada masyarakat, “Saya punya solusi atas masalah barter yang kita alami, dan saya mengundang kalian semua untuk sebuah pertemuan publik besok harinya.”

Besok harinya orang-orang pun berkumpul di tengah kota dan Fabian menjelaskan kepada mereka konsep tentang “uang”. Masyarakat yang mendengarkan pidatonya terkesan dan ingin mendengar lebih banyak.


“Emas yang saya produksi menjadi perhiasan adalah logam yang luar biasa. Dia tidak akan berkarat, dan bisa bertahan sangat lama. Saya akan membuat emas dalam bentuk koin dan kita akan menyebut setiap koin dengan nama dolar”

Fabian menjelaskan konsep tentang nilai, dan bahwa “uang” akan menjadi medium pertukaran barang, sebuah sistem yang lebih baik daripada barter.

Salah satu dari anggota pemerintah bertanya “Tetapi orang tertentu bisa menambang emas sendiri dan membuat koin untuk diri mereka sendiri”

“Ini tidak boleh diterima” kata Fabian. “Hanya koin-koin yang disetujui pemerintah yang boleh digunakan, dan kita akan membuat stempel khusus di koin-koin tersebut.” Ini kedengarannya masuk akal dan orang-orang pun mulai menyarankan agar setiap orang mendapatkan sama banyak. “Tetapi saya yang paling pantas mendapatkan lebih” kata si pembuat lilin. “Tidak, saya lah yang berhak mendapatkan lebih,” kata si petani. Dan pertengkaran pun dimulai.

Fabian membiarkan mereka bertengkar selama beberapa saat, kemudian berkata, “Karena tidak ada kesepakatan di antara kalian semua, biarlah saya yang menentukan angkanya buat Anda. Tidak ada batasan berapa koin yang akan Anda dapatkan dari saya, semua tergantung kemampuan Anda untuk membayar. Semakin banyak yang Anda dapatkan, semakin banyak yang harus Anda kembalikan tahun depan.”

“Lalu apa yang akan kamu dapatkan?” kata salah satu pendengar.

“Karena saya yang menyediakan jasa ini, yaitu suplai uang, maka saya berhak mendapatkan bayaran dari kerja kerasku. Untuk setiap 100 koin yang Anda dapatkan dari saya, Anda akan membayarkan kembali kepadaku sebanyak 105 koin tahun depannya. 5 koin ini adalah bayaranku, dan saya akan menyebutnya bunga.”

Kedengarannya tidak terlalu buruk, lagipula 5% sepertinya tidak banyak. Maka orang-orang pun setuju. Mereka sepakat untuk bertemu seminggu kemudian dan memulai sistem baru ini.

Fabian tidak membuang waktu. Dia membuat koin emas siang dan malam, dan seminggu kemudian dia pun siap dengan koinnya. Orang-orang antri panjang di depan tokonya. Setelah dicek dan disetujui oleh pemerintah, koin emas Fabian resmi diedarkan. Sebagian orang hanya meminjam sedikit koin, setelah itu mereka segera pergi ke pasar mencoba sistem baru ini.


Masyarakat segera menyadari sisi baik dari sistem ini, dan mereka pun mulai menilai harga setiap barang dengan koin emas atau dolar. Orang-orang memberikan harga pada dagangannya sesuai dengan usaha untuk memproduksi barang tersebut. Barang yang mudah diproduksi harganya lebih rendah, dan barang yang sulit diproduksi harganya lebih mahal


Alan adalah seorang tukang jam. Satu-satunya di kotanya. Jam yang dia buat sangatlah mahal, tetapi orang-orang bersedia membayar untuk mendapatkan jam yang dia buat. Dan kemudian ada seorang lain yang juga mulai membuat jam dan menjualnya dengan harga yang lebih murah. Alan pun terpaksa menurunkan harga jamnya. Kedua orang ini bersaing memproduksi jam dengan kualitas terbaik dengan harga yang lebih murah. Ini adalah asal muasal dari apa yang kita sebut kompetisi.


Hal yang sama terjadi juga kepada para kontraktor, operator transportasi, akuntan, petani, dan lainnya. Para pembeli selalu memilih transaksi yang menurut mereka paling menguntungkan, mereka memiliki kebebasan untuk memilih. Tidak ada perlindungan buatan semacam lisensi ataupun cukai tarif untuk menghambat orang-orang memulai perdagangan. Standar hidup masyarakat mulai meningkat, dan tak lama kemudian orang-orang pun tidak bisa membayangkan sebuah sistem perdangan tanpa uang.

Setahun kemudian, Fabian pun mulai mendatangi orang-orang yang berhutang kepadanya. Orang-orang tertentu memiliki koin emas lebih dari yang mereka pinjam, tetapi ini berarti ada orang lainnya yang memiliki lebih sedikit dari yang mereka pinjam, sebab jumlah koin yang dibuat pada awalnya memang terbatas jumlahnya. Orang-orang yang memiliki koin lebih membayar kepada Fabian dan juga 5% bunganya, tetapi mereka kemudian meminjam lagi kepadanya untuk melanjutkan sistem perdagangan di tahun mendatang.


Sebagian orang mulai menyadari untuk pertama kalinya seperti apa rasanya hutang. Sebelum mereka bisa meminjam kembali kepada Fabian, kali ini mereka harus menjaminkan aset-aset kepadanya, dan mereka pun melanjutkan perdagangan selama setahun mendatang, mencoba mendapatkan 5 koin lebih untuk setiap 100 koin yang mereka pinjam dari Fabian.

Saat itu, belum ada seorang pun yang menyadari bahwa seluruh masyarakat, sekalipun mengembalikan semua hutang koin mereka, tetap tidak bisa melunasi hutang mereka kepada Fabian, karena kelebihan 5% koin emas yang merupakan kewajiban mereka tidak pernah diedarkan oleh Fabian. Tak seorang pun selain Fabian yang mengetahui bahwa adalah hal yang mustahil bagi masyaratkat ini untuk bisa melunasi hutang mereka bila ditambahkan dengan bunga, uang yang tidak pernah dia edarkan.

Memang benar Fabian sendiri juga membuat koin untuk dirinya sendiri dan koin ini akan beredar di masyarakat, namun tidak mungkin dia sanggup mengkonsumsi 5% dari semua barang di masyarakat.

Di dalam toko emasnya, Fabian memiliki sebuah ruang penyimpanan yang sangat kuat, dan sebagian masyarakat merasa lebih aman kalau menitipkan koin emas mereka kepada Fabian untuk disimpan. Fabian akan menagih sejumlah uang tertentu sebagai jasa penyimpanan untuk orang-orang tersebut. Sebagai bukti atas deposit emas mereka, Fabian memberikan mereka selembar kertas kwitansi.


Orang-orang yang membawa kwitansi dari Fabian ini bisa menggunakan kertas ini untuk membeli barang sama halnya seperti menggunakan koin emas. Dan lama-kelamaan kertas-kertas ini beredar di masyarakat sebagai uang sama seperti koin emas.

Tak lama kemudian, Fabian menemukan bahwa kebanyakan orang tidak akan menukarkan kembali kwitansi deposit mereka dengan koin emasnya.

Dia pun berpikir, “Saya memiliki semua emas di sini dan saya masih juga bekerja sebagai tukang emas. Ini benar-benar tak masuk akal. Ada ribuan orang di luar sana yang akan membayarkan bunga kepada saya atas koin-koin emas yang mereka titipkan kembali kepada saya yang bahkan tidak mereka tukarkan kembali.”

Memang benar, emas-emas mereka bukan milikku, tetapi emas-emas itu ada di dalam gudangku, dan itulah yang penting. Saya tidak perlu membuat koin sama sekali, saya bisa menggunakan koin-koin yang dititipkan kepadaku.

Mulanya Fabian sangat hati-hati, dia hanya meminjamkan sebagian kecil dari emas yang dititipkan orang kepadanya. Lama-kelamaan, karena terbukti tidak ada masalah, dia pun meminjamkan dalam jumlah yang lebih besar.

Suatu hari, seseorang mengajukan sebuah pinjaman yang nilainya sangat besar. Fabian berkata kepadanya “daripada membawa koin emas dalam jumlah sebesar itu, bagaimana kalau saya menulis beberapa lembar kwitansi emas kepadamu sebagai bukti depositmu kepadaku.” Orang itu pun setuju. Dia mendapatkan hutang yang dia inginkan tetapi emasnya tetap di gudang Fabian! Setelah orang itu pergi, Fabian pun tersenyum, dia bisa meminjamkan emas kepada orang sambil mempertahankan emas di gudangnya sendiri.

Baik teman, orang tak dikenal, maupun musuh, membutuhkan uang untuk melanjutkan perdagangan mereka. Selama orang-orang bisa memberikan jaminan, mereka bisa meminjam sebanyak yang mereka butuhkan. Dengan hanya menuliskan kwitansi, Fabian bisa meminjamkan emas-emasnya senilai beberapa kali lipat dari yang sebenarnya dia miliki. Segalanya akan baik-baik saja selama orang-orang tidak menukarkan kwitansi deposit emas mereka kepada Fabian.

Fabian memiliki sebuah buku yang menunjukkan debit dan kredit dari setiap orang. Bisnis simpan-pinjam ini benar-benar sangat menguntungkan baginya.


Status sosial Fabian di masyarakat meningkat secepat kekayaannya. Dia mulai menjadi orang penting, dia harus dihormati. Di dunia finansial, kata-katanya adalah ibarat sabda suci.

Tukang emas dari kota lain mulai penasaran tentang rahasia Fabian dan suatu hari mereka pun mengunjunginya. Fabian memberitahu apa yang dia lakukan, dan menekankan kepada mereka pentingnya kerahasiaan dari sistem ini.


Seandainya skema ini terekspos, bisnis mereka pasti akan ditutup, jadi mereka sepakat untuk menjaga kerahasiaan bisnis ini.

Masing-masing tukang emas ini kembali ke kota mereka dan menjalankan operasi seperti yang diajarkan oleh Fabian.

Orang-orang menerima kwitansi emas sama seperti emas itu sendiri, dan banyak emas yang masyarakat pinjam yang akan dititipkan kembali kepada Fabian. Ketika seorang pedagang ingin membayar kepada pedagang lainnya, mereka bisa menuliskan sebuah instruksi kepada Fabian untuk memindahkan uang dari rekening mereka kepada rekening lainnya, yang akan dilakukan oleh Fabian dengan mudah dalam beberapa menit. Sistem ini menjadi sangat populer, dan kertas instruksi ini pun mulai dikenal dengan sebutan “cek.”

Pada suatu malam, para tukang emas dari berbagai kota ini mengadakan sebuah pertemuan rahasia dan Fabian mengajukan sebuah rencana baru. Besok harinya mereka rapat dengan pemerintah dan Fabian berkata, “Kertas kwitansi kami telah menjadi sangat populer. Tak perlu diragukan, Anda para wakil rakyat juga menggunakan mereka dan manfaatnya jelas-jelas sangat memuaskan. Namun, sebagian kwitansi ini telah dipalsukan oleh orang-orang. Hal ini harus dihentikan!”

Para anggota pemerintah pun mulai khawatir. “Apa yang bisa kami lakukan? Tanya mereka. Jawaban Fabian “Pertama-tama, adalah tugas dari pemerintah untuk mencetak uang kertas dengan desain dan tinta yang unik, dan masing-masing uang kertas ini harus ditandatangani oleh Gubernur. Kami para tukang emas akan dengan senang hati membayar biaya cetak ini, ini juga akan menghemat banyak waktu kami untuk menulis kwitansi.” Para anggota pemerintah berpikir “Ya, memang kewajiban kami untuk melindungi masyarakat dari pemalsuan uang dan nasehat dari Fabian ini kedengarannya memang masuk akal.” Dan mereka pun setuju untuk mencetak uang kertas ini.

“Yang kedua”, kata Fabian, “sebagian orang juga pergi menambang emas dan membuat koin emas mereka sendiri. Saya menyarankan agar dibuat sebuah hukum agar setiap orang yang menemukan emas harus menyerahkannya. Tentu saja, mereka akan mendapat ganti rugi koin yang saya buat dan uang kertas baru.”

Ide ini pun mulai dijalankan. Pemerintah mencetak uang kertas baru dengan pecahan $1, $2, $5, $10, dan lainnya. Biaya cetak yang rendah ini dibayarkan oleh parang tukang emas.

Uang kertas ini jauh lebih gampang untuk dibawa dan dalam waktu singkat diterima oleh masyarakat. Namun, di luar faktor kenyamanan, ternyata uang kertas dan koin emas yang beredar hanyalah 10% dari nilai transakti masyarakat. Kenyataan perdagangan menunjukkan bahwa 90% nilai transakti dilakukan dengan cara pindah buku (cek).

Rencana berikut Fabian mulai berjalan. Sampai saat itu, orang-orang membayar Fabian untuk menitipkan koin emas (uang) mereka. Untuk menarik lebih banyak uang ke gudangnya, Fabian akan membayar para depositor 3% bunga atas emas titipan mereka.


Kebanyakan orang mengira Fabian meminjamkan kembali uang yang dititipkan kepadanya. Karena dia meminjamkan kepada orang lain dengan bunga 5%, dan dia membayar para deposan 3%, maka keuntungan Fabian adalah 2%. Orang-orang pun berpikir jauh lebih baik mendapatkan 3% daripada membayar Fabian untuk menjaga emas (uang) mereka, dan mereka pun tertarik.

Volume tabungan meningkat dengan cepat di gudang Fabian. Dia bisa meminjamkan uang kertas $200, $300, $400, bahkan sampai sampai $900 untuk setiap $100 yang dia dapatkan dari deposan. Dia harus berhati-hati dengan ratio 9:1 ini, sebab menurut pengalamannya, memang ada 1 dari setiap 9 orang yang akan menarik emas mereka. Bila tidak ada cukup uang saat diperlukan, masyarakat akan curiga.

Dengan demikian, untuk $900 dolar pinjaman yang diberikan Fabian, dengan bunga 5% dia akan mendapatkan kembali $45. Ketika pinjaman + bunga ini dilunasi, Fabian akan membatalkan $900 di kolom debit pembukuannya dan sisa $45 ini adalah miliknya. Dia dengan senang hati akan membayar bunga $3 untuk setiap $100 yang dititipkan deposan kepadanya. Artinya, keuntungan riil dari Fabian adalah $42! Bukan $2 yang dibayangkan kebanyakan orang. Para tukang emas di kota-kota lain melakukan hal yang sama. Mereka menciptkaan kredit (pinjaman) tanpa modal (emas) dan menagih bunga atas pinjaman mereka.

Para tukang emas ini tidak lagi membuat koin emas, pemerintahlah yang mencetak uang kertas dan koin dan memberikannya kepada para tukang emas ini untuk didistribusikan. Satu-satunya biaya Fabian adalah ongkos cetak uang yang sangat murah. Di samping itu, dia juga menciptakan kredit tanpa modal dan menagih bunga atas pinjaman barunya ini. Kebanyakan orang mengira suplai uang adalah operasi dari pemerintah. Mereka juga percaya bahwa Fabian meminjamkan uang dari para deposan kepada peminjam baru, tetapi rasanya agak heran mengapa orang lain bisa mendapatkan uang padahal uang para deposan masih tetap tak berkurang. Seandainya semua orang mencoba mengambil uang mereka pada saat yang bersamaan, skema penipuan ini akan terekspos.

Tak masalah bila sebuah pinjaman diajukan dalam bentuk uang kertas atau koin. Fabian tinggal mengatakan kepada pemerintah bahwa penduduk bertambah dan produksi baru memerlukan uang baru, yang akan dia dapatkan dengan biaya cetak yang sangat kecil.

Suatu hari seseorang pergi menemui Fabian. “Bunga yang Anda tagih ini salah,” katanya. “Untuk setiap $100 yang Anda pinjamkan, Anda meminta $105 sebagai kembalinya. $5 extra ini tidak mungkin bisa dibayarkan karena mereka bahkan tidak eksis.

”Petani memproduksi makanan, industri memproduksi barang, tetapi hanya Andalah yang memproduksi uang. Katakanlah hanya ada dua pedagang di negara ini, dan semua orang bekerja untuk salah satunya. Mereka masing-masing meminjam $100. Setahun kemudian, mereka harus mengembalikan masing-masing $105 kepada Anda (total $210). Bila salah satu orang berhasil menjual habis dagangannya dan mendapatkan $105, orang yang tersisa hanya akan memiliki $95, dia masih berhutang $10 kepadamu, dan tidak ada uang yang beredar untuk melunasi $10 ini kecuali dia mengajukan pinjaman baru kepadamu. Sistem ini bermasalah!”

“Untuk setiap $100 yang kamu pinjamkan, kamu seharusnya mengedarkan $100 kepada sang peminjam dan $5 untuk kamu belanjakan, jadi total uang yang beredar memungkinan si peminjam untuk membayar”

Fabian mendengarkan dengan tenang dan menjawab, “Dunia finansial adalah subjek yang rumit, anak muda, butuh waktu bertahun-tahun untuk memahaminya. Biarkan saya saja yang memikirkan masalah ini, dan kamu mengurus urusanmu saja. Kamu harus belajar untuk menjadi lebih efisien, meningkatkan produksimu, memotong ongkos pabrikmu dan menjadi pengusaha yang lebih cerdas. Saya siap membantu untuk urusan itu.”

Orang ini pun pergi meninggalkan Fabian, tetapi hatinya masih juga bimbang. Sepertinya ada yang tidak beres dengan sistem kerja Fabian, dan pertanyaan yang dia ajukan masih belum dijawab.

Orang-orang menghormati Fabian dan kata-katanya. Dia adalah pakar, orang yang tidak setuju dengannya pastilah orang bodoh. Lihatlah betapa negara ini bertambah maju, produksi kita juga terus bertumbuh, kehidupan kita sudah jauh lebih baik.

Untuk menutup bunga dari uang yang mereka pinjam, para pedagang dan pengusaha meninggikan harga dagangan mereka. Karyawan senantiasa memprotes mereka dibayar terlalu rendah dan pemilik perusahaan senantiasa menolak membayar lebih. Petani tidak bisa mendapatkan harga jual yang adil dari produk pertanian mereka. Para Ibu rumah tangga terus merasa tidak puas karena harga barang di pasar dinilai terlalu tinggi.

Pada suatu ketika, orang-orang akhirnya mulai berdemonstrasi, hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagian orang tidak sanggup melunasi hutang mereka dan menjadi miskin. Teman dan saudara mereka pun tidak sanggup untuk menolong. Mereka lupa kekayaan yang sebenarnya masih berlimpah di sekeliling mereka : tanah yang subur, hutan yang kaya, mineral yang berlimpah dan juga ternak-ternak yang sehat. Yang mereka pikirkan sepanjang hari adalah uang yang rasanya selalu kurang. Mereka tidak pernah bertanya tentang sistem. Mereka percaya pemerintahlah yang sedang menjalankan sistem ini.

Sumber : https://www.kaskus.co.id/thread/519f4e730a75b47a7d000004/pengetahuan-yang-akan-merubah-hidup-mu/3